J-POP & Popular Culture

J-POP & POPULAR CULTURE - J-pop musik merupakan bagian integral dari budaya populer Jepang. Hal ini digunakan di mana-mana: anime, toko, iklan, film, acara radio, acara TV, dan video games. Program berita televisi Beberapa bahkan menjalankan lagu J-pop selama kredit akhir mereka.

J-pop lagu yang sering dimainkan pada kecepatan yang sangat cepat panik, membuat mereka sulit untuk menikmati bagi sebagian orang. Dalam acara anime dan televisi, khususnya dorama, membuka dan menutup lagu berubah hingga empat kali per tahun. Seperti kebanyakan program kedua lagu pembukaan dan penutupan adalah mungkin untuk satu pertunjukan untuk menggunakan 8 lagu dalam satu musim. Sebagai perbandingan satu jam-panjang Amerika menunjukkan Buffy the Vampire Slayer, yang berlangsung selama total tujuh musim (1997-2003), hanya memiliki 30 lagu di dua album yang dirilis di Amerika Serikat. Sebuah serial anime yang sama panjang bisa memiliki hingga 56 lagu penuh, setidaknya satu, dan itu hanya akan mengisi 30 menit di TV.

Banyaknya lagu yang dirilis berarti wajah J-pop terus-menerus bergulir. Banyak seniman hanya akan merilis satu album dan beberapa single sebelum menghilang kembali ke anonimitas. Hal ini sangat sulit untuk tetap menonjol selama lebih dari ini dan seniman yang mempertahankan popularitas mereka selama satu dekade dianggap luar biasa. Kelompok seperti Dreams Come True, Chage & Aska, B'z, Southern All Stars, bantal, dan TUBE yang populer selama lebih dari 15 tahun dianggap sukses fenomenal.

Lima tahun terakhir telah menyaksikan fenomena baru dan aneh yang berasal dari Jepang Barat. Berpusat pada Fukuoka dan Oita, lonjakan popularitas telah melihat di antara band dan kelompok menampilkan baik musisi asing dan Jepang. Popularitas ini telah memicu perhatian dari beberapa perusahaan musik besar, termasuk Sony Jepang. Nama band penting termasuk Bump of Chicken, Demam, Dr Funkinstein, Bunga Potong, The Routes, F8, dan The James Heneghan Akustik Roadshow.